Ganti Rp 1.000 Menjadi Rp 1, RI Mau Tiru Kesuksesan Turki

Jakarta - Redenominasi atau penyederhanaan rupiah tanpa mengurangi nilainya mulai dibahas di 2012. Redenominasi dengan menghilangkan 3 angka nol dalam mata uang rupiah nantinya akan berkaca pada kisah sukses redenominasi dari negara Turki. "Kita belajar dari Turki yang sukses melakukan redenominasi," ungkap Juru Bicara BI Difi Johansyah

Redenominasi dilakukan, sambung Difi setelah Turki menjaga inflasinya dibawah 10%. Indonesia sendiri menurutnya tingkat inflasi terjaga dibawah 5%. "Hal ini menjadi bekal kedepan. Adanya disiplin fiskal RI dan rendahnya inflasi menjadi modal proses redenominasi bisa sukses," jelasnya. Turki tercatat pernah sukses melakukan redenominasi dengan menghilangkan 6 angka nol pada mata uangnya. Jadi redenominasi yang dilakukan Turki adalah mengubah 1.000.000 lira menjadi 1 lira pada tahun 2005.

Namun redenominasi yang dilakukan Turki ini berbeda dengan yang akan dilakukan Indonesia. Seperti dikutip dari situs bank sentral Turki, beberapa waktu lalu, kebijakan redenominasi ini dilakukan untuk menekan laju inflasi Turki yang sangat tinggi sejak tahun 1970-an. Inflasi yang tinggi ini menyebabkan nilai ekonomi di negara belahan Eropa tersebut mencapai hitungan triliun, bahkan kuadriliun.

Sebagai dampak dari inflasi tinggi ini juga, setiap 2 tahun sekali sejak 1981, bank sentral Turki selalu menerbitkan mata uang kertas pecahan baru yang lebih besar. Bahkan ada mata uang yang mencapai 20 juta lira, atau merupakan mata uang dengan nominal terbesar di dunia. Hal ini pula yang menyebabkan kredibilitas mata uang Turki menurun. Pecahan nominal yang besar ini menyulitkan masalah dalam sistem pencatatan akuntansi dan statistik di negara tersebut. Hal inilah yang menjadi latar belakang redenominasi dilakukan.


Bank sentral Turki memberlakukan redenominasi mulai 1 Januari 2005 dengan memberlakukan mata uang baru yaitu 'New Turkish Lira' (YTL), dan uang logamnya dengan satuan 'New Kurus' (YKr). Jadi 1 YTL sama dengan 100 YKr. Masa transisi dari mata uang lama ke mata uang baru ini dilakukan selama 1 tahun. Dan dalam periode transisi tersebut, mata uang lama tetap berlaku dan ditarik perlahan-lahan hingga 2006. Jadi nilai 1 YTL sama dengan 1.000.000 lira (mata uang lama).  Proses transisi berjalan mulus. Masyarakat Turki juga tidak perlu perlu berebutan dan mengantre untuk menukarkan uangnya ke dalam mata uang baru, sebab uang lama tetap berlaku. Sehingga pertukaran antara mata uang lama dan baru dilakukan secara alami.

Proses redenominasi yang dilakukan secara perlahan ini sukses dilakukan serta tidak membuat nilai mata uang mereka bergejolak. Bahkan perkembangan suku bunga perbankan pun terlihat stabil dengan kebijakan redenominasi tersebut. Dengan redenominasi yang diberlakukan, maka nilai nominal mata uang Turki yang baru adalah pecahan 1, 5, 10, 20, 50, dan 100 YTL. Sementara mata uang logamnya adalah 1, 5, 10, 20, 50 YKr, dan 1 YTL. Redenominasi ini juga sukses menekan laju inflasi di negara tersebut. Pada 2008, laju inflasi Turki mencapai 10,1%, dan terus menurun sampai di bawah 10% pada tahun 2009. Padahal pada tahun 1981, inflasi di Turki pernah tembus 100%

No comments:

Popular Posts