Butuh Rp 21 Miliar untuk Putaran Kedua

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta membutuhkan tambahan dana anggaran sebesar Rp 21 miliar untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua mendatang.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Sosialisasi Kampanye KPU Provinsi DKI Jakarta, Sumarno, mengatakan bahwa banyak keperluan yang membutuhkan dana lebih sehingga pihaknya akan mengajukan penambahan anggaran pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Dana dari putaran pertama sebenarnya memang masih sisa. Saat ini masih diaudit, jadi sisanya berapa kami juga masih belum tahu," kata Sumarno, saat Sosialisasi Pemilih Pemula Menuju Suksesnya Pilkada DKI Putaran Kedua 20 September 2012, di SMA Negeri 4, Gambir, Jakarta, Rabu (8/8/2012).
Pada putaran pertama Pilkada DKI, KPU Provinsi DKI Jakarta mempunyai anggaran sebesar Rp 199 miliar dari Rp 258 miliar alokasi dalam dana hibah APBD DKI Jakarta untuk Pilkada DKI Jakarta. Sementara untuk putaran kedua, disiapkan Rp 59 miliar. Namun ternyata alokasi dana tersebut masih dinilai kurang.

"Sosialisasi akan kami gencarkan lagi. Kalau dihitung, kami butuh anggaran total Rp 80 miliar pada putaran kedua. Sebagian dari dana yang telah disiapkan, sisanya Rp 21 miliar bisa dari sisa putaran pertama atau lewat pengajuan yang akan dilakukan," ujar Sumarno.
Ia mengungkapkan bahwa pada putaran kedua ini, pihaknya tidak hanya akan berhenti untuk melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah saja. Namun akan mencetak brosur untuk dibagikan ke tiap-tiap rumah bersamaan dengan membagikan undangan pemilih.
"Rencananya kami akan mencetak sebanyak 1,5 juta eksemplar brosur untuk dibagikan ke rumah-rumah. Nanti akan dilakukan proses lelang dulu karena anggarannya sekitar Rp 300 juta," jelasnya.

No comments:

Popular Posts